Menjaga tradisi pesantren dalam mengembangkan pendidikan Islam merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan keberadaan pesantren di Indonesia. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang telah eksis sejak zaman dahulu kala dan memiliki peran yang sangat vital dalam penyebaran dan pemeliharaan ajaran Islam di tanah air.
Menurut KH Hasyim Asy’ari, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama, menjaga tradisi pesantren adalah kunci utama dalam mengembangkan pendidikan Islam yang berkualitas. Beliau menegaskan bahwa pesantren harus tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional Islam seperti kejujuran, kesederhanaan, dan kedisiplinan dalam proses pembelajaran.
Menjaga tradisi pesantren juga berarti menjaga warisan para ulama terdahulu yang telah berjuang untuk melestarikan ajaran Islam. Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, seorang ahli sejarah Islam Indonesia, pesantren merupakan tempat yang sarat dengan nilai-nilai keislaman yang autentik dan harus dijaga agar tidak tergerus oleh arus modernisasi.
Dalam konteks perkembangan pendidikan Islam di era globalisasi ini, menjaga tradisi pesantren juga berarti mengkombinasikan antara nilai-nilai tradisional dengan teknologi modern agar pendidikan Islam tetap relevan dan dapat bersaing dengan pendidikan umum. Menurut Dr. H. Amin Abdullah, seorang pakar pendidikan Islam, pesantren harus mampu mengintegrasikan pembelajaran agama dengan ilmu pengetahuan umum agar pesantren tidak terisolasi dari perkembangan zaman.
Dengan menjaga tradisi pesantren dalam mengembangkan pendidikan Islam, kita dapat memastikan bahwa generasi muda kita akan tetap terpatri dengan nilai-nilai keislaman yang kuat dan mampu menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat. Sebagai masyarakat Indonesia, kita semua memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan memelihara tradisi pesantren demi keberlangsungan pendidikan Islam yang berkualitas dan berkelanjutan.